Saat memilih bahan finishing untuk furnitur atau interior, Anda pasti ingin sesuatu yang tampil elegan sekaligus tahan lama. Nah, dua bahan yang sering jadi pilihan adalah Fancy dan HPL (High Pressure Laminate). Keduanya punya ciri khas dan keunggulan masing-masing, mulai dari segi tampilan, tekstur, hingga daya tahan terhadap goresan dan kelembapan.
Tapi, di antara kedua bahan finishing ini, mana yang sebenarnya lebih cocok untuk kebutuhan Anda? Yuk, kita bahas lebih lanjut perbandingan fancy vs HPL agar Anda bisa menentukan pilihan yang paling tepat untuk menciptakan tampilan interior yang stylish dan awet!
Perbandingan Fancy vs HPL
Sebelum menentukan pilihan, ketahui dahulu apa saja perbedaan antara Fancy dan HPL. Keduanya memang sering digunakan sebagai bahan finishing, tapi punya keunikan dan keunggulan yang berbeda. Nah, berikut perbandingan fancy vs HPL dari berbagai aspek yang bisa jadi pertimbangan Anda.
1. Komposisi Material
Fancy menggunakan lapisan tipis kayu asli (veneer) yang ditempelkan pada multipleks atau MDF. Setelah itu, permukaannya dilapisi cat pelindung seperti melamin atau vernis agar serat kayunya tetap terlihat alami dan jelas. Sementara itu, HPL terbuat dari beberapa lapisan, seperti kertas kraft, decor paper, dan overlay transparan, yang kemudian diproses dengan tekanan tinggi untuk menghasilkan permukaan yang kuat dan padat.
2. Tampilan Permukaan
Dari segi tampilan, fancy menonjolkan keindahan serat kayu asli dengan tekstur dan kilau natural. Karena berasal dari kayu sungguhan, setiap lembar tampil unik dan tidak ada yang benar-benar sama. Sebaliknya, HPL menampilkan motif hasil cetakan digital. Walaupun motifnya beragam, mulai dari urat kayu, marmer, hingga beton, tampilannya cenderung seragam dan terasa buatan karena pola yang berulang di setiap lembar.
3. Motif dan Warna
Pilihan motif dan warna fancy biasanya terbatas pada jenis kayu yang tersedia di alam, seperti oak, mahoni, atau walnut. Di sisi lain, HPL punya keunggulan dalam variasi, tersedia dalam ribuan motif dan warna, mulai dari warna solid, motif woodgrain, pola geometris, hingga efek metalik.
4. Ketahanan Terhadap Kelembapan
Fancy memiliki kelemahan terhadap kelembapan. Jika lapisan pelindungnya rusak, veneer bisa menyerap air, menyebabkan pengembangan atau perubahan warna. Sebaliknya, HPL memiliki permukaan non-porous yang tahan air. Selama pemasangan rapi dan sambungan tertutup dengan baik, cairan tidak mudah meresap sehingga lebih mudah dibersihkan dan tidak memicu pertumbuhan jamur.
5. Proses Pemasangan
Pemasangan fancy membutuhkan keahlian khusus karena prosesnya bertahap, mulai dari pengeleman veneer secara manual, pendempulan, pengamplasan, hingga finishing menggunakan pelitur atau melamin. Proses ini memakan waktu lebih lama. Sementara itu, HPL jauh lebih praktis, scukup dengan lem khusus dan mesin press, material ini bisa dipasang dengan cepat dan hasil akhirnya pun rapi.
6. Harga dan Biaya Perawatan
Secara harga, fancy biasanya lebih mahal per meter perseginya. Untuk menjaga tampilannya tetap bagus, lapisan pelindung seperti vernis juga perlu diperbarui secara berkala. HPL, sebaliknya, lebih ekonomis dan praktis. Perawatannya cukup dengan dilap menggunakan kain basah, dan jika rusak, lembarannya bisa diganti dengan mudah.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang perbandingan bahan finishing fancy vs HPL. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, fancy cocok untuk Anda yang ingin tampilan mewah dan natural dari kayu asli, sementara HPL lebih unggul dalam hal kepraktisan, variasi desain, dan ketahanan terhadap kelembapan.
Jadi, intinya semua kembali ke kebutuhan dan gaya interior yang Anda inginkan. Jika mengutamakan estetika natural dan eksklusif, fancy veneer bisa jadi pilihan. Tapi, jika Anda lebih suka yang praktis, tahan lama, dan ramah di kantong, HPL jelas layak dipertimbangkan.
Supaya semakin yakin, Anda bisa cek langsung produk fancy dan HPL berkualitas. Yuk, kunjungi Hojaya dan temukan berbagai pilihan yang sesuai dengan proyek Anda!