Hojayapedia

Proyek Konstruksi atau Furnitur? Kenali Jenis-Jenis Kayu dengan Penggunaannya!

jenis-jenis kayu dengan penggunaannya

Anda sedang mengerjakan proyek konstruksi atau ingin membuat furnitur? Apapun rencananya, pemilihan jenis kayu jadi salah satu hal penting yang tidak boleh asal dilakukan. Kenapa? Itu karena, setiap jenis kayu memiliki karakteristik dan kekuatan yang berbeda, ada yang tahan beban berat, ada juga yang unggul dari segi tampilan.

Nah, supaya hasil proyek Anda maksimal dan sesuai kebutuhan, penting sekali untuk mengenal lebih dalam semua jenis-jenis kayu dengan penggunaannya. Yuk, cari tahu mana yang paling cocok untuk proyek furnitur, struktur bangunan, atau bahkan dekorasi interior!

Jenis-Jenis Kayu Dengan Penggunaannya

Setiap proyek membutuhkan jenis kayu yang berbeda dan harus sesuai. Ada kayu yang kuat untuk struktur, ada juga yang cocok untuk tampilan elegan. Nah, berikut ini daftar jenis-jenis kayu dengan penggunaannya yang bisa Anda pertimbangkan!

1. Bambu

Bambu dikenal sebagai material yang ringan, lentur, dan tumbuh dengan cepat. Struktur seratnya yang berongga memberikan kekuatan tinggi terhadap tarikan dengan bobot yang relatif rendah. Jenis kayu ini cocok digunakan untuk rangka ringan, plafon dekoratif, atau furnitur dengan visual yang natural. 

Pastikan dalam proses pengeringan dilakukan dengan baik (kadar air ideal 10-15%) agar bambu tidak mudah lapuk.

2. Albasiah

Albasiah memiliki tekstur halus dan pori-pori kecil, menjadikannya pilihan ideal untuk panel dinding, pintu interior, atau elemen dekoratif. Kayu ini mudah dipahat, serta mampu menyerap cat. Dengan densitas sedang sekitar 600 kg/m³, albasiah lebih cocok untuk elemen non-struktural yang mengutamakan visual yang estetis.

3. Dolken Gelam

Dolken gelam berasal dari kayu Melaleuca Cajuputi yang secara alami tahan terhadap kelembapan dan serangan terhadap serangga. Jenis kayu ini ideal untuk list plafon, molding, atau bingkai jendela. Memiliki keunggulan dalam kemudahan instalasi menjadikannya pilihan tepat untuk penyelesaian detail interior.

4. Racuk MC

Racuk MC merupakan produk kayu hasil olahan machining center dengan berbagai bentuk sesuai kebutuhan. Ukurannya seragam, permukaannya halus, dan siap untuk langsung finishing. Kayu ini sangat cocok untuk pembuatan partisi, kabinet built-in, dan cor dan bekisting. Namun, karena bersifat engineered wood, penggunaannya kurang direkomendasikan untuk struktur utama bangunan.

5. Borneo Jambi

Borneo jambi memiliki tekstur mirip meranti dengan warna cokelat kemerahan. Kayu ini cukup kuat dan mudah di-finishing. Jenis kayu ini sering digunakan untuk kusen, pintu, hingga furnitur dalam ruangan.

6. Meranti Kalimantan

Meranti Kalimantan (Shorea spp.) banyak dipilih untuk pembuatan kusen, pintu, dan furnitur. Daya tahannya tergolong sedang terhadap kelembapan dan serangan rayap, dengan densitas sekitar 650-750 kg/m³. Setelah dihaluskan, permukaannya sangat cocok untuk pengecatan, laminasi, atau pelitur.

7. Kruing

Kruing (Dipterocarpus spp.) dikenal sebagai kayu yang kuat dan lentur, cocok untuk struktur berat seperti rangka atap, kolom, hingga decking di area luar ruangan. Dengan densitas sekitar 700–800 kg/m³, kayu ini mampu menahan beban besar sekaligus tahan terhadap cuaca ekstrem. Tak heran, kruing juga sering dipilih untuk furnitur outdoor yang butuh ketahanan ekstra dalam jangka panjang.

8. Kamper Samarinda

Kamper samarinda dikenal dengan aroma khas dan sifat anti jamurnya yang alami. Proses pengeringan menggunakan oven menjaga kadar air di kisaran 8-12%, sehingga mengurangi risiko retak dan serangan terhadap hama. Kayu ini cocok untuk kabinet, hiasan interior, serta lemari pakaian beraroma alami yang membantu mengusir serangga.

9. Bengkirai

Bengkirai (Shorea laevis) termasuk dalam kategori kayu keras tropis dengan daya tahan tinggi terhadap cuaca. Dengan densitas sekitar 800-900 kg/m³, bengkirai ideal untuk lantai outdoor, decking, serta tiang konstruksi ringan. 

Nah, sekarang Anda sudah tahu, bukan, jika tiap jenis kayu punya keunggulan dan fungsi yang berbeda-beda? Mulai dari yang ringan dan dekoratif seperti albasiah, sampai yang tahan banting seperti bengkirai, semuanya bisa jadi pilihan terbaik asal disesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Intinya, pemilihan jenis kayu yang tepat bukan hanya soal estetika, tapi juga kekuatan, daya tahan, dan efisiensi jangka panjang. Jadi, jangan asal pilih! Sesuaikan dengan kebutuhan konstruksi atau furnitur Anda, agar hasil akhirnya kuat, tahan lama, dan tetap enak dilihat. Terakhir ingat, untuk kayu yang berkualitas dan terjamin, Hojaya jawabannya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *