Hojayapedia

Apa Perbedaan Triplek dengan Phenolic Film Face? Pilih Mana untuk Bekisting?

perbedaan triplek dengan phenolic film face

Bingung memilih material untuk bekisting? Nah, dua bahan yang sering jadi pilihan di lapangan, yaitu triplek biasa dan triplek phenolic film face. Sekilas memang mirip, sama-sama dari kayu lapis, tapi sebenarnya ada perbedaan yang cukup penting dari keduanya, terutama dari segi daya tahan, hasil akhir, dan efisiensi biaya. 

Nah, bagi Anda yang sedang merancang proyek bangunan, memilih bahan bekisting yang tepat bisa berpengaruh besar terhadap kualitas dan kecepatan pekerjaan. Untuk itu, yuk, ketahui apa sebenarnya perbedaan triplek dengan phenolic film face, dan mana yang paling cocok untuk kebutuhan bekisting Anda?

Perbedaan Triplek dengan Phenolic Film Face

Supaya Anda tidak salah pilih, yuk kenali dahulu perbedaan triplek dengan phenolic film face yang utama. Bedanya tidak hanya di tampilan, tapi juga di fungsi dan ketahanannya. Berikut penjelasannya:

1. Komposisi Lapisan

Triplek biasa terdiri dari beberapa lapisan veneer kayu yang direkatkan tanpa pelindung khusus di permukaannya. Struktur ini membuatnya cukup kuat untuk penggunaan umum, tetapi tidak memberikan perlindungan tambahan terhadap aus atau kelembapan. 

Sebaliknya, phenolic film face memiliki tambahan lapisan film phenolic di salah satu atau kedua sisinya, dengan ketebalan sekitar 45 hingga 125 gsm. Lapisan ini memberikan kekuatan ekstra, meningkatkan ketahanan terhadap goresan, dan membuat material lebih stabil saat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan.

2. Ketahanan Terhadap Kelembapan

Dalam hal ketahanan terhadap air, triplek biasa memiliki kelemahan karena mudah menyerap kelembapan. Ketika terpapar air atau cuaca lembap dalam waktu lama, triplek bisa melengkung atau bahkan rusak.

Nah, phenolic film face hadir dengan permukaan yang sudah terlapisi sehingga kedap air. Lapisan ini efektif mencegah rembesan air, membuatnya jauh lebih tahan terhadap hujan maupun perubahan cuaca ekstrem. Karena keunggulan ini, penggunaan phenolic film face sering untuk keperluan luar ruangan seperti bekisting beton.

3. Daya Tahan Pemakaian

Penggunaan triplek umumnya hanya bisa sebanyak dua sampai tiga kali sebelum permukaannya mulai rusak atau terkelupas, terutama saat untuk pekerjaan berat seperti pengecoran. Di sisi lain, phenolic film face menawarkan daya tahan yang jauh lebih tinggi. Dengan perawatan yang tepat, material ini bisa digunakan ulang hingga delapan sampai sepuluh kali. Bahkan, dalam kondisi ideal, umur pakainya bisa mencapai lebih dari 20 tahun, menjadikannya solusi jangka panjang yang sangat efisien untuk proyek berulang.

4. Permukaan dan Hasil Finishing

Permukaan triplek cenderung kasar dan memiliki pori-pori yang terbuka, sehingga hasil pengecoran beton menggunakan material ini seringkali tidak rata dan perlu proses finishing tambahan seperti pengacian.

Berbeda dengan itu, phenolic film face memiliki permukaan yang halus dan rata, sehingga mampu menghasilkan cetakan beton yang lebih rapi dan presisi. Hal ini tentu menghemat waktu dan biaya tambahan untuk perapian akhir pada permukaan beton.

5. Harga dan Efisiensi Biaya Jangka Panjang

Dari sisi harga, triplek memang lebih ekonomis di awal. Namun, karena umurnya yang pendek dan harus sering diganti, biaya total dalam jangka panjang bisa menjadi lebih besar. Sebaliknya, phenolic film face mungkin perlu investasi awal yang lebih tinggi, tetapi ketahanannya membuatnya jauh lebih hemat dalam jangka panjang. Dalam proyek-proyek berskala besar atau berulang, penggunaan phenolic film face bisa menjadi keputusan yang lebih cerdas secara finansial.

Jadi, Pilih Triplek atau Phenolic Film Face

Jika Anda sedang mengerjakan proyek skala kecil atau hanya sekali pakai, triplek bisa jadi pilihan yang cukup praktis. Harganya lebih terjangkau, mudah ditemukan, dan pemasangannya pun tidak rumit. Tapi perlu diingat, triplek kurang tahan terhadap kelembapan, hanya bisa dipakai ulang 2-3 kali, dan hasil cetakan betonnya sering membutuhkan finishing tambahan karena permukaannya kurang halus.

Di sisi lain, phenolic film face memang perlu biaya awal yang lebih tinggi, sekitar 30-50% lebih mahal dari triplek biasa. Tapi keunggulannya sebanding, lebih tahan air, bisa digunakan ulang hingga 8-10 kali, dan hasil cetakan betonnya lebih rapi tanpa perlu finishing ekstra. Jika Anda ingin solusi jangka panjang, apalagi untuk proyek di area lembap atau pekerjaan berulang, phenolic film face bisa jadi investasi yang jauh lebih efisien.

Apapun pilihan Anda, pastikan menggunakan material yang berkualitas agar hasilnya maksimal. Nah, Hojaya siap menyediakan triplek maupun phenolic film face terbaik untuk kebutuhan proyek Anda. Yuk cek langsung di website resmi Hojaya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *